BAHASA
SAKAI
I.
Pendahuluan
Bahasa Sakai (BS) adalah bahasa yang digunakan oleh
masyarakat suku Sakai yang bertempat tinggal di Kecamatan Mandau dan sebagian
kecil di Kecamatan Dumai Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau. Dari 26
kepenghuluan (desa) yang terdapat di Kecamatan Mandau, masyarakat suku Sakai
mendiami 12 kepenghuluan. Berdasarkan data pada tahun 1978, jumlah penutur BS
sebanyak 10.257 orang (Lubis dkk. 1985). Masyarakat suku Sakai hidup di
hutan-hutan secara nomaden (berpindah-pindah), sehingga suku Sakai
dikategorikan sebagai salah satu suku terasing yang terdapat di daerah Riau
daratan.
Sebagai bahasa yang digunakan di daerah periferal, BS akan
memiliki banyak persamaan dengan bahasa-bahasa yang digunakan pada pusat budaya
(di daerah Riau), seperti bahasa Melayu dan bahasa Minangkabau. Salah satu
bukti bahwa antara BS dengan bahasa Melayu dan bahasa Minangkabau memiliki
banyak persamaan adalah BS tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi dengan
sesama etnik Sakai, tetapi juga digunakan untuk berkomunikasi dengan etnik lain
(Lubis dkk. 1985; Martono dkk. 1995)
II.
Tujuan
-
Mengetahui retensi Proto Austronesia di
dalam bahasa Sakai
-
Mengetahui Inovasi Proto Austronesia di
dalam bahasa Sakai
III.
Metodologi
Metode yang digunakan
untuk menguraikan sejarah perkembangan Bahasa Sakai dalam tulisan ini adalah
metode rekonstruksi dari atas ke bawah (top-down reconstruction). Metode
rekonstruksi dari atas ke bawah adalah metode rekonstruksi yang dilakukan
dengan cara melihat unsur retensi dan inovasi dari peringkat yang lebih tinggi
(PAN) ke peringkat yang lebih rendah (BS). Bahan yang digunakan sebagai dasar
untuk merekonstruksi adalah hasil rekonstruksi PAN yang dibuat oleh John U.
Wolff (2010) dalam Proto – Austronesia Phonology with Glossary vol. II sedangkan
daftar kata BS diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu: (1) Struktur
Bahasa Sakai yang ditulis oleh Lubis dkk. tahun 1985 dan (2) Kamus
Sakai-Indonesia yang ditulis oleh Gani dkk. tahun 1995.
IV.
Pembahasan
1. Unsur Retensi dalam Bahasa Sakai
Unsur retensi adalah
unsur bahasa yang tidak mengalami perubahan dari protobahasanya. Artinya, unsur
yang terdapat pada protobahasanya tetap dipertahankan oleh bahasa yang ada
sekarang. Dalam kaitannya dengan BS, yang dimaksud dengan unsur retensi adalah
unsur-unsur yang terdapat dalam PAN yang tidak mengalami perubahan atau tetap
dipertahankan (baik vokal, diftong, maupun konsonan) dalam BS. Mengenai unsur
fonologis PAN yang mengalami retensi dalam BS diuraikan pada bagian berikut.
-
Vokal
Bunyi
vokal PAN yang tetap dipertahankan atau mengalami retensi dalam BS adalah *a,
*i, *u. Penjelasan mengenai ketiga bunyi vokal PAN yang mengalami retensi dalam
BS tersebut diuraikan pada bagian berikut.
a.
PAN *a > BS
a / pada semua posisi/ # v – atau – KVK #
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
Aku
|
Aken
|
Aku
|
Saŋin
|
Aηin
|
Angin
|
*qabu
|
Abu
|
Abu
|
b.
PAN *i > BS
i / pada semua posisi
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
Dagiη
|
dagiη
|
Daging
|
Galih
|
Gali
|
Gali
|
Hidup
|
Idup
|
Hidup
|
c.
PAN *u > BS
u pada semua posisi
Pan
|
Bs
|
Gloss
|
Kukuh
|
Kuku
|
Kuku
|
Kulit
|
kuli?
|
Kulit
|
Takut
|
Takui?
|
Takut
|
-
Diftong
a.
PAN *aw >
BS aw / -K Diftong#
Pan
|
Bs
|
Gloss
|
Sijaw
|
Ijaw
|
Hijau
|
b.
PAN *ay >
BS ay / -K Diftong#
Pan
|
Bs
|
Gloss
|
iluɣ
|
suŋay
|
Sungai
|
-
Konsonan
a.
PAN*p > BS
p
PAN
*p mengalami retensi pada awal suku pada posisi suku ultima tertutup (–KVK#)
dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-).
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
Panac
|
Paneh
|
Panas
|
b.
PAN *b > BS
b
PAN
*b mengalami retensi pada awal suku pada posisi suku ultima terbuka atau
tertutup (–KV(K)#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup
(#KV(K)-). PAN *b tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu
terletak pada awal suku.
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
*baiʔ
|
Baik
|
Baik
|
*baliʔ
|
baleʔ
|
Balik
|
Batu
|
Batu
|
Batu
|
c.
PAN *t > BS
t
PAN
*t mengalami retensi pada suku ultima tertutup (–KVK#) baik pada awal
suku maupun pada akhir suku dan pada suku penultima terbuka (#KV-). PAN
*t ada yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku.
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
Taqu
|
Tau
|
Tahu
|
Takut
|
Takui?
|
Takut
|
Talis
|
Tali
|
Tali
|
d.
PM *d > BS
d
PAN
*d mengalami retensi pada awal suku pada
suku ultima terbuka atau tertutup (–KV(K)#) dan pada posisi penultima
terbuka (#KV-). PAN *d tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu
terletak pada awal suku.
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
Dagiη
|
Dagiη
|
Daging
|
Danaw
|
Danכη
|
Danau
|
Dasuwen
|
Daun
|
Daun
|
e.
PAN *k > BS
k
PAN
*k mengalami retensi pada awal suku pada posisi ultima tertutup atau tertutup
(–KV(K)#) dan pada awal suku pada posisi penultima terbuka atau tertutup
(#KV(K)-). PAN *k ada yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak
pada akhir suku
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
Kaki
|
Kaki
|
Kaki
|
Kukuh
|
Kuku
|
Kuku
|
Kulit
|
kuli?
|
Kulit
|
f.
PAN *g > BS
g
PAN
*g mengalami retensi pada awal suku pada posisi suku ultima terbuka atau
tertutup (–KV(K)#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup
(#KV(K)-). PAN*g tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu
terletak pada awal suku.
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
Galih
|
gali
|
Gali
|
g.
PAN *j > BS
j
PAN
*j mengalami retensi pada awal suku pada posisi suku ultima tertutup (–KVK#)
dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-).
Pan
|
Bs
|
Gloss
|
Jalan
|
Jalan
|
Jalan
|
h.
PAN *m > BS
m
PAN
*m mengalami retensi pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–(K)V(K)#)
pada awal suku maupun pada akhir suku dan pada suku penultima terbuka atau
tertutup (#(K)V(K)-) pada awal suku maupun pada akhir suku. PAN *m ada
yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
Dalem
|
Dalam
|
Didalam
|
Lima
|
Limכ
|
Lima
|
Mata
|
Matכ
|
Mata
|
i.
PAN *n > BS
n
PAN
*n mengalami retensi pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–(K)V(K)#)
pada awal suku maupun pada akhir suku dan pada suku penultima terbuka atau
tertutup (#(K)V(K)-) pada awal suku maupun pada akhir suku. PAN *n ada
yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku.
PAN
|
BS
|
Gloss
|
Panac
|
Paneh
|
Panas
|
Jalan
|
Jalan
|
Jalan
|
Isekan
|
Ikan
|
Ikan
|
j.
PAN *η > BS η
PAN
*η mengalami retensi pada
posisi ultima terbuka atau tertutup (–(K)V(K)#) pada awal suku
maupun pada akhir suku dan pada suku penultima terbuka atau tertutup (#(K)V(K)-)
pada awal suku maupun pada akhir suku.
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
Dagiη
|
Dagiη
|
Daging
|
Iseguŋ
|
iduη
|
Hidung
|
k.
PAN *s > BS
s
PAN
*s mengalami retensi pada posisi pada suku penultima terbuka (#KV-).
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
Siaŋ
|
Siaŋ
|
Siang
|
l.
PAN *l > BS
l
PAN
*l mengalami retensi pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–(K)V(K)#)
dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-).
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
Laηit
|
laηi?
|
Langit
|
Lahuj
|
laui?
|
Laut
|
labeɣ
|
Leba
|
Lebar
|
m.
PAN *w > BS
w
PAN
*w yang mengalami retensi hanya yang terdapat pada posisi ultima tertutup (–KVK#).
PAN *w tidak pernah terdapat pada posisi penultima.
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
Sijaw
|
Ijaw
|
Hijau
|
2. Inovasi
Inovasi
atau perubahan yang terjadi pada sebuah bahasa dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu (a) inovasi primer dan (b) inovasi sekunder. Inovasi primer adalah
perubahan yang bersifat teratur dan dapat dikaidahkan, sedangkan inovasi
sekunder atau sporadis adalah perubahan yang bersifat tidak teratur dan tidak
dapat dikaidahkan.
Inovasi Primer pada Bunyi Vokal BS
-
Substitusi
Vokal
PAN yang mengalami inovasi primer berupa substitusi dalam BS antara
lain: *a,dan *i.
a.
PAN *a > כ / -KV(K)#
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
*buηa
|
Buηכ
|
Bunga
|
Danaw
|
Danכη
|
Danau
|
Dusa
|
Duכ
|
Dua
|
b.
PAN *i > e
/ -KVK#
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
*baliʔ
|
baleʔ
|
Balik
|
-
Inovasi Primer
pada Bunyi Konsonan
Inovasi primer yang
terjadi pada bunyi konsonan BS antara lain:
*h > ø, *r > ø, split, dan merger.
a. PAN *h > BS ø
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
Hidup
|
Idup
|
Hidup
|
PAN *h > BS ø pada
posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-) pada awal suku.
b. PAN *r > BS ø
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
limpar
|
Lepa
|
Lempar
|
PAN *r > BS ø pada semua posisi, baik pada posisi penultima
terbuka atau tertutup (#(K)V(K)-) maupun pada posisi ultima
terbuka atau tertutup (-(K)V(K)#)
c. PAN
*s> BS ø
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
Isekan
|
Ikan
|
Ikan
|
Iseyup
|
Tiup
|
Tiup
|
Iseguŋ
|
Iduη
|
Hidung
|
Fonem PAN *s pada posisi penultima / antar vokal
d. Split
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
Qabu
|
Abu
|
Abu
|
*b
pada posisi ultima tertutup yang akhir sukunya selain /r/ mengalami
inovasi split menjadi /b/dan /w/ dalam BS. PAN *b mengalami
retensi pada posisi penultima (terbuka atau tertutup) dan ultima
terbuka.
e. Merger
PAN
|
BS
|
GLOSS
|
aɬak
|
[ana?]
|
Anak
|
*k menjadi /?/ pada akhir suku penultima tertutup (-KVK#).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar