Para ilmuan pada akhir abad ke 18 mencoba
menemukan sejarah bahasa di dunia dengan membandingkan pengelompokan bahasa
secara sistematis dan detail. Sebuah bahasa itu dikembangkan dari sumber yang
sama sehingga mempunyai keterkaitan satu sama lain. Bukti pengelompokan asal
bahasa terdapat di benua Eropa, misalnya pada bahasa Perancis, Spanyol, dan
Italia. Pada awal abad ke 19 para ilmuan menemukan hipotesis bahwa pernah ada
bahasa dari berbagai bahasa eurasia yang telah ditemukan. Proto bahasa ini
disebut Proto – Indo – European. Bahasa
mempunyai keterikatan sejarah satu sama lain yang disebut keluarga bahasa. Pada
keluarga bahasa roma, bahasa latin disebut “induk” bahasa, sedangkan bahasa
Perancis dan Spanyol disebut sebagai “anak” dari bahasa latin. Bahasa Perancis
dianggap sebagai “kakak” dari bahasa – bahasa lain seperti Spanyol dsb. Induk bahasa tidak akan
berkembang setelah muncul bahasa baru yang tersirat pada perkembanganya. Bahasa
tersebut berkembang bebas dan setelah itu tidak mempengaruhi bahasa – bahasa
yang lain. istilah keluarga bahasa dipakai untuk hubungan kekerabatan yang
dekat, sedangkan pengelompokan bahasa disebut filum, jika lebih general disebut
macro filum. Misalnya bahasa aborigin berkaitan dengan Australia, tetapi tidak
ada kejelasan bukti sejarah, maka para ilmuan mengacu pada keseluruhan (makro)
filum dibandingkan pada “keluarga” bahasa Australia.
Pada sejarah linguistik, metode komparatif
adalah metode sistematik yang membandingkan serangkaian bahasa untuk
membuktikan hubungan historis antara keduanya. Proses tersebut disebut sebagai
rekonstruksi internal, dimana peneliti mulai mengidentifikasi perbedaan serta
persamaan suatu bahasa dan mencoba merekonstruksikan dan mengembangkanya.
Jenis – jenis klasifikasi linguistik:
1. Klasifikasi genetik
Bahasa
yang berasal dari nenek moyang telah menyimpang, kemudian di deduksi
menggunakan metode komparatif pada induk bahasa untuk dikontruksi. Pendekatan
ini sukses di Eurasia dimana bukti tulisan yang ada tidak sama dengan Negara
lain.
2. Klasifikasi tipologi
Dasar
dari klasifiksai bahasa terletak pada fonologi, tatabahasa, dan kosakata,
daripada hubungan sejarahnya.
-
Akar bahasa
Semua
susunan kata tidak akan berubah, dimana tatabahasa ditunjukan melalui susunan
kata. Di Negara Cina, Vietnam, dan Samoan jelas penggunaanya.
Contoh:
wὁ măi júzi chĺ à I buy orange eat
-
Fusional bahasa
Tatabahasa
juga digunakan untuk mengubah struktur internal sebuah kata. Contohnya di
Negara Yunani, arab, dan latin. Contohnya pada bahasa latin akhiran – o amo menjelaskan pada orang pertama
tunggal, kejadian waktu saat ini, dan bersifat aktif.
-
Bahasa yang
berpadu
Sebuah
kata dibangun atas rangkaian unit yang mempunyai arti. Contoh: a – na – ye – ni
– pat – I – a (maji) dalam hal ini
kata na merujuk pada keterangan waktu
sekarang.
-
Penggabungan
bahasa
Sebuah
kata juga mempunyai campuran yang unik misal pada bahasa Eskimo, Mohawk dan
Australia.
Contoh:
bahasa aborigin ngiruunthingapukani
(I kept on eating) dalam kata rru menunjukan keterangan waktu yaitu lampau.
Masalah klasifikasi tersebut di sebabkan
karena factor keberagaman suatu bahasa, dimana dari segi sintaksis, fonologi,
dan penggunaan bahasa yang berbeda. Pengaruh hubungan bahasa dengan satu sama
lain serta peminjaman kata juga menjadi masalah dalam klasifikasi. Relasi
sebuah bahasa bias dipengaruhi oleh bahasa lain sehingga terjadi persamaan dan
perbedaan antara satu bahasa dengan bahasa yang lain.
§ THE INDO –
EUROPEAN FAMILY
Indo eropa sebenarnya istilah yang
diberikan oleh peneliti untuk sebuah kekerabatan bahasa yang muncul dari eropa
hingga asia selatan. Induk bahasa pada umumnya disebut proto – indo – eropa
yang telah digunakan sebelum abad 3000. Bukti arkeolog menunjukan bahwa
populasi ini berkembang di Danube eropa. Masyarakat tersebut menyebutnya dengan
kurgans, disebabkan adanya proses pemakaman. Leluhur dari kurgans tidak
mengetahui adanya persamaan antara proto – indo – eropa dengan kekerabatan
bahasa Uralic. Dengan membandingkan kosakata dalam bahasa indo eropa
tersebut, kita dapat mengetahui
tentang letak geograi dan gaya hidup
masyarakatnya. Misalnya banyak kekerabatan kata seperti (mother, husband,
brother) yang bias di rekonstruksi ke dalam Proto – Indo – Eropa. Dari
rekonstruksi kata tersebut, dapat dihasilkan sebuah makna dan dapat dibagi
menjadi kelompok – kelompok kata, misal beberapa kata yan menunjukan anggota
badan, binatang, atau sebuah alat.
Tidak ada bentuk tertulis pada periode
tertentu yang ditemukan, maka karakter proto – indo eropa dihasilkan dari
rekonstruksi yang detail dari perkembangan ilmu bahasa menggunakan metode yang
umum. Para penetili sepakat menggunakan siste konsonan. System ini terbagi
dalam beberapa komponen yaitu voiceless, voiced, dan voiced aspirate. Beberapa
bentuk artikulasi yang digunakan: labial, dental, palatal, velar, dan labio
velar. Sehingga Proto – Indo – eropa memiliki bentuk konsonan yang berbeda –
beda.
Kekerabatan bahasa indo – eropa terbagi
atas 10 cabang bahasa yaitu Albanian, Anatolian, Armenian, balto – Slavic,
Germanic, greek, indo – iran, italic, dan Tocharian.
-
Albanian à bentuk bahasa ini ermasuk dalam salah satu
cabang kekerabatan bahasa indo eropa yang digunakan 6 juta orang di Albanian,
serta bagian dari Balkans, yunani, turki dan itali. Bahasa albani mempunyai dua
dialek berbeda yaitu gheg yang
digunakan di daerah utara dan tosk
yang digunakan di daerah selatan.
-
Anatolian à bagian dari grup kekerabatan bahasa indo –
eropa ini masih digunakan hingga saat ini oleh masyarakat turki dan Syria.
Bahasa utamanya adalah hittire.
-
Armenian à cabang dari kekerabatan bahasa indo – eropa
ini terdiri dari satu bahasa yang mempunyai banyak dialek yang digunakan 5 – 6
juta orang di republic Armenian, turki dan sebagian orang yang migrasi di eropa
dan amerika.
-
Balto – Slavic à Bahasa Baltic dan Slavonic merupakan cabang
dari indo eropa yang digunakan dalam satu tempat karena memiliki persamaan
bahasa. Bahasa utama Baltic disebut Latvian dan Lithuanian, sedangkan bahasa
Slavonic ,asih terbagi dalam beberapa sub bahasa, yaitu Slavonic selatan,
Slavonic utara, dan lekhitic.
-
Germanic à variasi cabang bahasa pada kekerabatan bahasa
jerman disebabkan adanya pengaruh migrasi di eropa barat. Bahasa jjerman
digunakan sebagai bahasa pertama yang
digunakan 550 juta orang di dunia. Bahasa tersebut terbagi dalam beberapa
klasifikasi yaitu bahasa jerman utara, barat dan timur.
-
Yunani à cabang bahasa indo – eropa ini mempunyai satu
bahasa dengan banyak dialek.
-
Indo – Iranian à cabdang dari indo – eropa ini memiliki 2 grup bahasa yaitu indo – Aryan dan
Iranian. Karena pengaruh hindu, bahasa tersebut terbagi dalam 2 bahasa yaitu Bahasa
bihari dan rajasatani. Grup bahasa tersebut masih terbagi menurut letak
geografi . grup utara terdiri dari asamese,Bengali, dan oriya. Grup
selatan-timur terdiri dari gujarati, Konkani, maldiian, Marathi, dan
Sinhalese. Barat-utara terbagi atas
Panjabi, sindhi, lahnda, dardic, dan bahasa pahari
-
Italic à
bahasa utamanya ialah bahasa latin
-
Tocharian à bahasa ini masih digunakan hingga sekarang
dan menjadi bagian dari turki china. Bukti dari penggunaan bahasa Tocharian
ditemukan pada dokumen agama budha pada abad ke 7. Walaupun demikian, status
bahasa toharian ialah bagian dari bahasa indo – eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar