Senin, 12 November 2012

analisis bahasa sakai


BAHASA SAKAI
I.                   Pendahuluan
Bahasa Sakai (BS) adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Sakai yang bertempat tinggal di Kecamatan Mandau dan sebagian kecil di Kecamatan Dumai Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau. Dari 26 kepenghuluan (desa) yang terdapat di Kecamatan Mandau, masyarakat suku Sakai mendiami 12 kepenghuluan. Berdasarkan data pada tahun 1978, jumlah penutur BS sebanyak 10.257 orang (Lubis dkk. 1985). Masyarakat suku Sakai hidup di hutan-hutan secara nomaden (berpindah-pindah), sehingga suku Sakai dikategorikan sebagai salah satu suku terasing yang terdapat di daerah Riau daratan.
Sebagai bahasa yang digunakan di daerah periferal, BS akan memiliki banyak persamaan dengan bahasa-bahasa yang digunakan pada pusat budaya (di daerah Riau), seperti bahasa Melayu dan bahasa Minangkabau. Salah satu bukti bahwa antara BS dengan bahasa Melayu dan bahasa Minangkabau memiliki banyak persamaan adalah BS tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama etnik Sakai, tetapi juga digunakan untuk berkomunikasi dengan etnik lain (Lubis dkk. 1985; Martono dkk. 1995)
II.                Tujuan
-          Mengetahui retensi Proto Austronesia di dalam bahasa Sakai
-          Mengetahui Inovasi Proto Austronesia di dalam bahasa Sakai
III.             Metodologi
Metode yang digunakan untuk menguraikan sejarah perkembangan Bahasa Sakai dalam tulisan ini adalah metode rekonstruksi dari atas ke bawah (top-down reconstruction). Metode rekonstruksi dari atas ke bawah adalah metode rekonstruksi yang dilakukan dengan cara melihat unsur retensi dan inovasi dari peringkat yang lebih tinggi (PAN) ke peringkat yang lebih rendah (BS). Bahan yang digunakan sebagai dasar untuk merekonstruksi adalah hasil rekonstruksi PAN yang dibuat oleh John U. Wolff (2010) dalam Proto – Austronesia Phonology with Glossary vol. II sedangkan daftar kata BS diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu: (1) Struktur Bahasa Sakai yang ditulis oleh Lubis dkk. tahun 1985 dan (2) Kamus Sakai-Indonesia yang ditulis oleh Gani dkk. tahun 1995.
IV.             Pembahasan
1.      Unsur Retensi dalam Bahasa Sakai
Unsur retensi adalah unsur bahasa yang tidak mengalami perubahan dari protobahasanya. Artinya, unsur yang terdapat pada protobahasanya tetap dipertahankan oleh bahasa yang ada sekarang. Dalam kaitannya dengan BS, yang dimaksud dengan unsur retensi adalah unsur-unsur yang terdapat dalam PAN yang tidak mengalami perubahan atau tetap dipertahankan (baik vokal, diftong, maupun konsonan) dalam BS. Mengenai unsur fonologis PAN yang mengalami retensi dalam BS diuraikan pada bagian berikut.
-          Vokal
Bunyi vokal PAN yang tetap dipertahankan atau mengalami retensi dalam BS adalah *a, *i, *u. Penjelasan mengenai ketiga bunyi vokal PAN yang mengalami retensi dalam BS tersebut diuraikan pada bagian berikut.

a.       PAN *a > BS a / pada semua posisi/ # v – atau – KVK #
PAN
BS
GLOSS
Aku
Aken
Aku
Saŋin
Aηin
Angin
*qabu
Abu
Abu
     
b.      PAN *i > BS i / pada semua posisi
PAN
BS
GLOSS
Dagiη
dagiη
Daging
Galih
Gali
Gali
Hidup
Idup
Hidup

c.       PAN *u > BS u pada semua posisi
Pan
Bs
Gloss
Kukuh
Kuku
Kuku
Kulit
kuli?
Kulit
Takut
Takui?
Takut

-          Diftong
a.       PAN *aw > BS aw / -K Diftong#
Pan
Bs
Gloss
Sijaw
Ijaw
Hijau

b.      PAN *ay > BS ay / -K Diftong#
Pan
Bs
Gloss
iluɣ
suŋay
Sungai

-          Konsonan
a.       PAN*p > BS p
PAN *p mengalami retensi pada awal suku pada posisi suku ultima tertutup (–KVK#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-).
PAN
BS
GLOSS
Panac
Paneh
Panas

b.      PAN *b > BS b
PAN *b mengalami retensi pada awal suku pada posisi suku ultima terbuka atau tertutup (–KV(K)#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-). PAN *b tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu terletak pada awal suku.
PAN
BS
GLOSS
*baiʔ
Baik
Baik
*baliʔ
baleʔ
Balik
Batu
Batu
Batu

c.       PAN *t > BS t
PAN *t mengalami retensi pada suku ultima tertutup (–KVK#) baik pada awal suku maupun pada akhir suku dan pada suku penultima terbuka (#KV-). PAN *t ada yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku.
PAN
BS
GLOSS
Taqu
Tau
Tahu
Takut
Takui?
Takut
Talis
Tali
Tali

d.      PM *d > BS d
PAN *d mengalami retensi pada awal suku pada suku ultima terbuka atau tertutup (–KV(K)#) dan pada posisi penultima terbuka (#KV-). PAN *d tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu terletak pada awal suku.
PAN
BS
GLOSS
Dagiη
Dagiη
Daging
Danaw
Danכη
Danau
Dasuwen
Daun
Daun

e.       PAN *k > BS k
PAN *k mengalami retensi pada awal suku pada posisi ultima tertutup atau tertutup (–KV(K)#) dan pada awal suku pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-). PAN *k ada yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku
PAN
BS
GLOSS
Kaki
Kaki
Kaki
Kukuh
Kuku
Kuku
Kulit
kuli?
Kulit

f.       PAN *g > BS g
PAN *g mengalami retensi pada awal suku pada posisi suku ultima terbuka atau tertutup (–KV(K)#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-). PAN*g tidak pernah terletak pada akhir suku, tetapi selalu terletak pada awal suku.
PAN
BS
GLOSS
Galih
gali
Gali

g.      PAN *j > BS j
PAN *j mengalami retensi pada awal suku pada posisi suku ultima tertutup (–KVK#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-).
Pan
Bs
Gloss
Jalan
Jalan
Jalan

h.      PAN *m > BS m
PAN *m mengalami retensi pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–(K)V(K)#) pada awal suku maupun pada akhir suku dan pada suku penultima terbuka atau tertutup (#(K)V(K)-) pada awal suku maupun pada akhir suku. PAN *m ada yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku
PAN
BS
GLOSS
Dalem
Dalam
Didalam
Lima
Limכ
Lima
Mata
Matכ
Mata

i.        PAN *n > BS n
PAN *n mengalami retensi pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–(K)V(K)#) pada awal suku maupun pada akhir suku dan pada suku penultima terbuka atau tertutup (#(K)V(K)-) pada awal suku maupun pada akhir suku. PAN *n ada yang terletak pada awal suku dan ada yang terletak pada akhir suku.
PAN
BS
Gloss
Panac
Paneh
Panas
Jalan
Jalan
Jalan
Isekan
Ikan
Ikan

j.        PAN *η > BS η
PAN *η mengalami retensi pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–(K)V(K)#) pada awal suku maupun pada akhir suku dan pada suku penultima terbuka atau tertutup (#(K)V(K)-) pada awal suku maupun pada akhir suku.
PAN
BS
GLOSS
Dagiη
Dagiη
Daging
Iseguŋ
iduη
Hidung

k.      PAN *s > BS s
PAN *s mengalami retensi pada posisi pada suku penultima terbuka (#KV-).
PAN
BS
GLOSS
Siaŋ
Siaŋ
Siang

l.        PAN *l > BS l
PAN *l mengalami retensi pada posisi ultima terbuka atau tertutup (–(K)V(K)#) dan pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-).
PAN
BS
GLOSS
Laηit
laηi?
Langit
Lahuj
laui?
Laut
labeɣ
Leba
Lebar

m.    PAN *w > BS w
PAN *w yang mengalami retensi hanya yang terdapat pada posisi ultima tertutup (–KVK#). PAN *w tidak pernah terdapat pada posisi penultima.
PAN
BS
GLOSS
Sijaw
Ijaw
Hijau


2.      Inovasi
Inovasi atau perubahan yang terjadi pada sebuah bahasa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (a) inovasi primer dan (b) inovasi sekunder. Inovasi primer adalah perubahan yang bersifat teratur dan dapat dikaidahkan, sedangkan inovasi sekunder atau sporadis adalah perubahan yang bersifat tidak teratur dan tidak dapat dikaidahkan.
Inovasi Primer pada Bunyi Vokal BS
-          Substitusi
Vokal PAN yang mengalami inovasi primer berupa substitusi dalam BS antara lain: *a,dan *i.
a.        PAN *a > כ / -KV(K)#
PAN
BS
GLOSS
*buηa
Buηכ
Bunga
Danaw
Danכη
Danau
Dusa
Duכ
Dua

b.      PAN *i > e / -KVK#
PAN
BS
GLOSS
*baliʔ
baleʔ
Balik

-          Inovasi Primer pada Bunyi Konsonan
Inovasi primer yang terjadi pada bunyi konsonan BS antara lain:  *h > ø, *r > ø, split, dan merger.
a.       PAN *h > BS ø
PAN
BS
GLOSS
Hidup
Idup
Hidup
PAN *h > BS ø pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#KV(K)-) pada awal suku.
b.      PAN *r > BS ø
PAN
BS
GLOSS
limpar
Lepa
Lempar
PAN *r > BS ø pada semua posisi, baik pada posisi penultima terbuka atau tertutup (#(K)V(K)-) maupun pada posisi ultima terbuka atau tertutup (-(K)V(K)#)
c.       PAN *s> BS ø
PAN
BS
GLOSS
Isekan
Ikan
Ikan
Iseyup
Tiup
Tiup
Iseguŋ
Iduη
Hidung
Fonem PAN *s pada posisi penultima / antar vokal
d.      Split
PAN
BS
GLOSS
Qabu
Abu
Abu
*b pada posisi ultima tertutup yang akhir sukunya selain /r/ mengalami inovasi split menjadi /b/dan /w/ dalam BS. PAN *b mengalami retensi pada posisi penultima (terbuka atau tertutup) dan ultima terbuka.
e.       Merger
PAN
BS
GLOSS
aɬak
[ana?]
Anak
*k menjadi /?/ pada akhir suku penultima tertutup (-KVK#).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar