Minggu, 03 Maret 2013

PERANAN FILSAFAT BAHASA DALAM PENGEMBANGAN ILMU BAHASA


Filsafat bahasa adalah ilmu gabungan antara linguistik dan filsafat. Ilmu ini menyelidiki kodrat dan kedudukan bahasa sebagai kegiatan manusia serta dasar-dasar konseptual dan teoretis linguistik. Filsafat bahasa dibagi menjadi filsafat bahasa ideal dan filsafat bahasa sehari-hari. Filsafat bahasa ialah teori tentang bahasa yang berhasil dikemukakan oleh para filsuf, sementara mereka itu dalam perjalanan memahami pengetahuan konseptual. Filsafat bahasa ialah usaha para filsuf memahami conceptual knowledge melalui pemahaman terhadap bahasa. Disisi lain, filsafat bahasa diartikan sebagai pengetahuan dan penyelidikan tentang akal budi mengenai hakikat bahasa, sebab, asal, dan hukumnya.
Hadirnya istilah filsafat bahasa dalam ruang dunia filsafat dapat dikatan sebagai suatu hal yang baru. Istilah muncul bersamaan dengan kecendrungan filsafat abad ke-20 yang bersifat logosentris. Oleh karena itu, sangat wajar apabila ditemukan kesulitan untuk mendapatkan pengertian yang pasati mengenai apa sebetulnya yang dimaksud dengan filsafat bahasa. Verhaar telah menunjukkan dua jalan yang terkandung dalam istilah filsafat bahasa, yaitu : 1) filsafat mengenai bahasa; dan 2) filsafat berdasarkan bahasa. Di dalam pembahasan makalah ini, akan dibahasa lebih detail tentang hakikat filsafat bahasa pada ilmu bahasa.
Hubungan antara filsafat bahasa telah lama menjadi perhatian filusuf bahkan sejak jaman yunani. Para filusuf mengetahui bahwa berbagai macam problem filsafat dapat melalui analisis bahasa. Memang semua ahli filsafat sependapat bahwa filsafat sangat erat kaitannya dengan bahasa terutama pada pengertian pokok bahwa tugas utama filsafat adalah menganalisis konsep – konsep, dan konsep tersebut terungkap melalui bahasa maka analisis tersebut tentunya sangat berkaitan dengan makna bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan konsep – konsep tersebut.
Perhatian para filusuf semakin besar ketika abad pertengahan yang ditandai dengan tujuh system utama trivilum meliputi gramatika, dialektika, retorika, serta quadrivium yang mencangkup aritmatika, geometrika, astronomi serta music. Akar  -akar ilmu pengetahuan mulai nampak pada era tersebut. Peran filusuf terhadap bahasa juga telah mengarah pada perkembangan linguistic sehingga pemikiran linguistiknya merupakan dasar pijak linguistic tersebut. Disamping itu perkembangan bahasa sebagai sarana ilmu pengetahuan terutama tentang peranan bahasa dalam pengembangan metode ilmiah, logika dan epistimologi. Pada zaman modern ini tokoh – tokoh filsafat modern yang memiliki penganut yang sangat kuat terhadap perkembangan filsafat analitika bahasa.
a.       Pengertian filsafat bahasa
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Lain halnya menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan). Pendapat di atas mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Tarigan (1989:4), beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.
 Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar. Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut dikemukakan oleh Mackey (1986:12).
Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.  Hampir senada dengan pendapat Wibowo, Walija (1996:4), mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain. Pendapat lainnya tentang definisi bahasa diungkapkan oleh Syamsuddin (1986:2),
Bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat penting dalam hidup bersama. Sedangkan Filsafat, jika dilihat dari ilmu asal-usul kata (etimologi), istilah filsafat diambil dari kata falasafah yang berasal dari bahasa Arab. Istilah ini diadopsi dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “philosophia”. Kata philosophia terdiri dari kata philein yang berarti cinta (love), dan Sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom). Dengan demikian, secara etimologis filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan (love of wisdom) secara mendalam. Dari sini terdapat ungkapan yang menyatakan bahwa filosof (filsuf, failasuf) adalah seorang yang sangat cinta akan kebijaksanaan secara mendalam. Dan kata filsafat pertama kali digunakan oleh phytagoras (582-496 m). selanjutnya berikut ini beberapa penjelasan mengenai filsafat menurut para ahli yaitu bahasa; a) filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli (Plato), b) filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politi k, dan estetika (Aristoteles), c) filasafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam amaujud bagaimana hakikat yang sebenarnya (Al-Farabi), d) filsafat adalah sekumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan (Rene Decrate), e) filasafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan, yang didalamnya mencakup masalah epistemology mengenai segala sesuatu yang kita ketahui ((Immanuel Kant), f) filasafat adalah berpikir tentang masalah-malasah yaitu tentang makna keadaan, Tuhan, keabadian, dan kebebasan (Langeveld), g) filasafat adala ilmu yang menyelidiki tentang segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia (Hasbullah Bakri), h) filasafat adalah pemerenungan terhadap sebab-sebab “ada” dan berbuat tentang kenyataan (reality) sampai pada akhir (N. Driyarka), i) filsafat adalah hal-hal yang menjadi objek dari sudut intinya yang mutlak dan yang terdalam (Notonagoro), j) filasafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka (Ir. Paedjawijata), k) filsafat adalah ilmu yang selalu
mencari yang hakiki baik masalah ketuhanan, realita yang dialami baik dari subjek yaitu manusia maupun dari objeknya yaitu alam (Muhsyanur Syahrir).
b.      Peran filsafat bahasa terhadap ilmu bahasa
Peranan filsafat bahasa sangat penting pada pengembangan ilmu bahasa karena filsafat bahasa adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat bahasa, sebab dan asal mula bahasa. Pada dasarnya perkembangan aliran filsafat analitika bahasa meliputi tiga pokok aliran yakni, aliran atomisme logis, positifisme logis dan filsafat bahasa biasa. Aliran bahasa inilah yang menjadi pengaruh yang sangat kuat dibandingkan aliran yang lain.
Aliran filsafat bahasa mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:
1.      Kekaburan makna
2.      Bergantung dengan konteks
3.      Penuh emosi
4.      Menyesatkan
Untuk meminimalisir hal – hal tersebuh hendaknya perlu dilaukan pembaharuan bahasa yaitu perlu di wujudkan suatu syarak dengan logika sehingga ungkapan – ungkapan yang digunakan dalam bahasa dapat dipertanggugjawabkan secara filsafat. Sebagai suatu bidang khusus, filsafat bahasa mempunyai kekhususan tersendiri karena masalah yang dibahas mengenai bahasa. Jadi, peran filsafar sangat penting terhadap perkembangan ilmu bahasa.
            Akibat perkembangan bahasa tiimbuk kata – kata baru yang muncul sebagai penyingkatan kata – kata dari kalimat yang panjang menjadi kalimat yang pendek. Seperti pada kata – kata canggih dan rakayasa. Dahulu kata – kata tersebut belum dikenal oleh masyarakat. Apalagi timbulnya pergeseran bahasa seperti munculnya bahasa gaul. Salah satu bahasa gaul yang sedang marak ialah bahasa alay. Dengan beberapa kosakata yang khas seperti serius menjadi ‘ciyus’ dan kata mengapa menjadi ‘miyapah’. Selain itu,seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, penyingakatan kata – kata saat ini marak di kalangan anak muda. Misal remaja sering menyingkat kata dan mencampuradukan bahasa Indonesia dengan bahasa asing seperti ‘WKP’ adalah singkatan dari wake up yang berarti bangun tidur. ‘MGP’ adalah singkatan dari bahasa jawa ‘meh ngopo’ yang berarti kalimat pertanyaan ‘mau apa?’. Pergeseran bahasa akibat perkembangan ilmu pengetahuan tersebut menyebabkan adanya makna ganda atau makna yang tidak bisa dipetanggungjawabkan.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar